Pagi dari Danau Sentani. Sebelum landing di Bandara Sentani (Jayapura), Danau Sentani akan terlihat cukup jelas dari JENDELA PESAWAT karena memang lokasinya sangat dekat dengan Bandara.
Sentani memiliki arti “di sini kami tinggal dengan damai” yang pertama kali disebut oleh Pendeta Kristen BL Bin tahun 1898. Danau yg memiliki luas 9360 hektar ini sangat unik karena dikelilingi oleh perbukitan dan terdapat 22 pulau yang tersebar di sekitar Danau Sentani. Oiya, keunikan lain yang tidak kalah menarik adalah, salah satu endemik dari Danau Sentani ini merupakan Ikan HIU GERGAJI air tawar. Waw!
Tanah Pengasingan Bung Hatta pada masa Kolonial Belanda, Boven Digoel. Sebuah kota di perbatasan yang cukup asing tapi menyimpan salah satu sejarah penting di Indonesia.
Dahulunya, lokasi ini berada di tengah hutan belantara dekat dengan Sungai Digoel (525 km) yang konon katanya terdapat banyak buaya. Oleh sebab itu, Belanda menjadikan Boven Digoel sebagai Penjara Alam Tempat Pengasingan Tokoh Nasional yg merupakan ancaman bagi Pemerintahan Belanda, salah satunya ialah BUNG HATTA.
Beliau dan 1300 tahanan lainnya diasingkan di Kamp Digoel ini pada tahun 1935 selama setahun, dengan berbekal 8 peti yg berisi buku. Bung Hatta menghabiskan masa pengasingannya dengan membaca, menulis, serta mengajar para tahanan lainnya.
Namun sebenarnya Beliau diberikan rumah tersendiri bersama Sutan Sjahrir, bukan di penjara, namun masih 1 lokasi kamp. Untuk menuju Boven Digoel, dulu sih harus naik Pesawat dari Jayapura ke Merauke kemudian lanjut jalur darat selama 9 jam. Tapi kini sudah ada penerbangan langsung loh dari Jayapura ke Boven Digoel menggunakan pesawat ATR selama 1 jam saja!
Cerita di Batas Negara Indonesia – Papua New Guinea
Mungkin belum banyak yang tau tentang Batas Negara RI – PNG yang terletak di sisi ujung Timur Laut dan langsung berhadapan dengan Samudera Pasifik. Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Cukup 2 jam saja dari Bandara Sentani (Jayapura) untuk menuju ke lokasi.
Di PLBN ini terdapat Mercusuar Oinake yang lampunya menyala tiap pukul 18:00-06:00 untuk menjaga navigasi kapal laut yang melintas di penghujung Indonesia. Selain itu, PLBN ini juga dijaga oleh Bapak Aser yang sudah mengabdi selama 7 tahun di Perbatasan Negara RI – PNG untuk memastikan keamanan Perbatasan Republik Indonesia ini. Salut!