Setelah menjalani kuretase karena keguguran, beberapa wanita mungkin mengalami efek samping yang umum. Ini termasuk:
- Perdarahan: Setelah kuretase, perdarahan ringan hingga sedang dari vagina adalah umum. Ini biasanya berlangsung beberapa hari dan kemudian berangsur-angsur berkurang. Namun, jika perdarahan menjadi berat atau berkepanjangan, atau jika terdapat gumpalan darah besar, penting untuk segera memberi tahu dokter.
- Nyeri: Nyeri perut atau kram adalah efek samping umum setelah kuretase. Ini dapat diatasi dengan obat penghilang rasa sakit yang diresepkan oleh dokter.
- Kram Rahim: Beberapa wanita mungkin merasakan kram pada rahim setelah kuretase. Ini adalah respons alami tubuh terhadap prosedur tersebut dan biasanya akan mereda dalam beberapa hari.
- Mual dan Muntah: Beberapa wanita mungkin mengalami mual atau muntah setelah kuretase, terutama jika mereka menggunakan obat bius selama prosedur. Ini biasanya bersifat sementara dan akan mereda seiring waktu.
- Infeksi: Meskipun jarang terjadi, ada risiko terjadinya infeksi setelah kuretase. Gejala infeksi termasuk demam, nyeri perut yang parah, dan keluarnya cairan berwarna kehijauan dari vagina. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
- Perubahan Mood: Beberapa wanita mungkin mengalami perubahan mood atau perasaan sedih setelah keguguran dan kuretase. Ini adalah reaksi emosional alami terhadap kehilangan kehamilan dan dapat memerlukan dukungan emosional dari orang-orang terdekat atau bahkan konseling profesional.
Penting untuk memahami bahwa efek samping setelah kuretase dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau jika Anda khawatir tentang reaksi tubuh Anda setelah kuretase, jangan ragu untuk menghubungi dokter Anda. They can provide guidance and support to help you navigate this post-procedure period.