Depresi merupakan suatu gangguan pada suasana hati yang dapat diketahui dengan merasa sedih yang berkepanjangan atau rasa tidak peduli pada kondisi tubuh sendiri. Jika seseorang yang mengalami depresi selama 2 minggu akan merasa sedih, putus asa atau merasa tidak ada yang peduli. Depresi yang dibiarkan kepanjangan yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan penurunan produktifitas kerja atau gangguan pada hubungan sosial yang berdampak untuk bunuh diri. Pada umumnya, depresi dapat menyerang siapa saja terutama wanita. Wanita yang mengalami depresi dapat dikaitkan dengan perubahan pada hormonal seperti menstruasi dan kehamilan.
Faktor penyebab dari terjadinya depresi
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya depresi yang berhubungan dengan faktor genetik, hormon dan zat kimia pada otak. Berikut ini beberapa faktor yang memicu terjadinya depresi, antara lain:
1. Sering mengonsumsi obat jenis tertentu.
2. Mengalami peristiwa yang traumatis pada masa lalu.
3. Memiliki penyakit yang cukup serius atau kronis.
4. Memiliki riwayat pada gangguan mental.
5. Memiliki masalah tekanan batin seperti masalah keuangan atau masalah keluarga.
6. Memiliki pola pikir yang salah atau melenceng, contoh toxic positivity.
Gejala gejala depresi
Ada 2 macam gejala depresi yaitu gejala secara fisik dan gejala secara psikologi yang mengalami depresi. Berikut ini beberapa gejala secara fisik dan gejala secara psikologi pada orang yang mengalami depresi sebagai berukut.
1. Gejala secara fisik
- Selalu merasa lelah atau tak bersemangat dalam melalukan aktivitas sehari hari.
- Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa sebab pada tubuh.
- Menurunnya nafsu makan atau selara makan.
2. Gejala secara psikologi
- Sering mengalami rasa cemas atau khawatir yang berlebihan.
- Sering merasa putus asa atau frustrasi pada diri sendiri.
- Mengalami emosional yang tidak stabil.
Cara mengobati depresi
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengobati depresi secara umum, antara lain:
- Menjalani perawatan di rumah sakit saat sudah mengalami depresi yang cukup parah.
- Melakukan terapi kejut listrik untuk dapat merangsang kinerja otak.
- Melakukan psikoterapi untuk mengatasi masalah akibat depresi yang dialami.
- Memberikan obat antidepresan untuk mengatasi pasien yang depresi.