Osteoporosis dan osteopenia adalah dua kondisi yang berkaitan dengan kesehatan tulang, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tingkat keparahan dan pengaruh terhadap kesehatan tulang. Memahami perbedaan antara keduanya sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan yang tepat.
Osteopenia
Osteopenia adalah tahap awal dari penurunan kepadatan tulang. Kondisi ini terjadi ketika tulang kehilangan massa lebih cepat dari yang dapat diproduksi oleh tubuh. Meskipun tulang seseorang yang menderita osteopenia lebih lemah dari tulang sehat, risiko patah tulang masih relatif rendah. Osteopenia biasanya tidak menunjukkan gejala, dan banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya hingga pemeriksaan medis dilakukan. Osteopenia dapat terdeteksi melalui tes kepadatan tulang (DEXA scan), yang mengukur seberapa banyak mineral, seperti kalsium, yang terdapat dalam tulang.
Osteoporosis
Osteoporosis, di sisi lain, adalah kondisi yang lebih serius yang ditandai dengan penurunan yang lebih signifikan dalam kepadatan tulang, menjadikannya rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Pada tahap ini, tulang menjadi sangat lemah, dan risiko patah tulang, terutama di pinggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan, meningkat secara signifikan. Osteoporosis juga umumnya tidak menunjukkan gejala hingga terjadi patah tulang. Seperti osteopenia, osteoporosis juga dapat didiagnosis melalui tes kepadatan tulang.
Perbedaan Utama
- Tingkat Keparahan:
- Osteopenia adalah tahap awal dari kehilangan kepadatan tulang, sedangkan osteoporosis adalah kondisi yang lebih serius dengan risiko patah tulang yang lebih tinggi.
- Risiko Patah Tulang:
- Osteopenia memiliki risiko yang lebih rendah untuk patah tulang dibandingkan osteoporosis, di mana risiko patah tulang meningkat secara signifikan.
- Pengelolaan dan Perawatan:
- Osteopenia dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan asupan kalsium dan vitamin D, serta melakukan aktivitas fisik yang mendukung kesehatan tulang. Dalam kasus osteoporosis, pengobatan mungkin diperlukan, termasuk obat-obatan yang dirancang untuk meningkatkan kepadatan tulang dan mencegah patah tulang.
- Kebutuhan Pemeriksaan:
- Pemeriksaan densitometri tulang dianjurkan untuk wanita di atas 65 tahun dan pria di atas 70 tahun, atau bagi mereka yang memiliki faktor risiko. Deteksi dini osteopenia dapat membantu mencegah perkembangan menjadi osteoporosis.