Bulking dan cutting adalah dua strategi yang umum digunakan dalam dunia kebugaran untuk membentuk otot dan mencapai tujuan tertentu dalam pembentukan tubuh. Kedua konsep ini memiliki pendekatan yang berbeda terhadap nutrisi, latihan, dan tujuan akhir yang ingin dicapai oleh seseorang. Berikut adalah perbedaan antara bulking dan cutting:
Bulking
Bulking adalah fase di mana seseorang fokus untuk meningkatkan ukuran dan massa otot dengan cara menambah berat badan secara keseluruhan, termasuk peningkatan lemak tubuh. Tujuan utama dari bulking adalah untuk memaksimalkan pertumbuhan otot dengan memberikan tubuh kelebihan kalori yang cukup untuk membangun dan memperbaiki otot.
Strategi Bulking:
- Konsumsi Kalori Berlebihan: Selama fase bulking, seseorang biasanya mengonsumsi lebih banyak kalori dari yang mereka bakar (kalori surplus). Hal ini bertujuan untuk menyediakan tubuh dengan energi yang cukup untuk melakukan latihan berat dan memperbaiki jaringan otot yang rusak.
- Fokus pada Peningkatan Kekuatan: Latihan yang dilakukan selama bulking sering kali difokuskan pada peningkatan kekuatan dan volume, dengan beban yang lebih berat dan jumlah repetisi yang lebih rendah. Ini membantu merangsang pertumbuhan otot secara maksimal.
- Asupan Protein yang Tinggi: Protein adalah bahan bangunan utama untuk otot, jadi selama fase bulking, konsumsi protein yang cukup (biasanya 1,6-2,2 gram protein per kilogram berat badan per hari) sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan otot.
- Peningkatan Massa dan Lebih dari Otot dan Lemak: Bulking sering kali menyebabkan peningkatan massa tubuh secara keseluruhan, termasuk peningkatan lemak tubuh. Hal ini adalah konsekuensi dari menciptakan surplus kalori untuk mendukung pertumbuhan otot.
Cutting
Cutting adalah fase di mana seseorang fokus pada pengurangan lemak tubuh sedangkan mempertahankan atau bahkan meningkatkan massa otot yang telah diperoleh selama bulking. Tujuan utama dari cutting adalah untuk mencapai definisi otot yang lebih baik dan tampilan tubuh yang lebih tegas dengan mengurangi kadar lemak tubuh secara keseluruhan.
Strategi Cutting:
- Defisit Kalori: Selama fase cutting, seseorang menciptakan defisit kalori dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dari yang mereka bakar. Hal ini membantu tubuh membakar lemak untuk energi tambahan, yang mengarah pada penurunan berat badan dan lemak tubuh.
- Pemeliharaan Kekuatan dan Massa Otot: Agar tidak kehilangan massa otot yang sudah ada, seseorang tetap fokus pada latihan kekuatan, meskipun dengan jumlah repetisi yang lebih tinggi dan beban yang lebih rendah. Latihan ini bertujuan untuk mempertahankan otot dan merangsang metabolisme tubuh.
- Peningkatan Asupan Protein: Meskipun konsumsi kalori secara keseluruhan lebih rendah selama cutting, asupan protein tetap penting untuk mendukung pemeliharaan dan pemulihan otot. Biasanya, protein yang dikonsumsi tetap tinggi untuk mendukung proses ini.
- Penurunan Lemak Tubuh: Tujuan utama dari cutting adalah untuk mengurangi kadar lemak tubuh sehingga otot-otot yang tersembunyi di bawah lemak lebih terlihat jelas. Proses ini melibatkan penurunan berat badan secara keseluruhan dan pencapaian bentuk tubuh yang lebih kering dan terdefinisi.
Perbedaan Utama
- Tujuan Utama: Bulking bertujuan untuk memaksimalkan pertumbuhan otot dengan menambah berat badan secara keseluruhan, termasuk lemak tubuh. Cutting bertujuan untuk mengurangi lemak tubuh untuk mendapatkan definisi otot yang lebih baik.
- Asupan Kalori: Bulking melibatkan konsumsi kalori berlebihan (surplus), sedangkan cutting melibatkan defisit kalori.
- Latihan: Selama bulking, fokus pada peningkatan kekuatan dan volume. Selama cutting, fokus pada pemeliharaan otot dan latihan dengan repetisi yang lebih tinggi.
- Komposisi Tubuh: Bulking dapat menghasilkan peningkatan massa otot dan lemak tubuh, sedangkan cutting bertujuan untuk menurunkan lemak tubuh dengan mempertahankan atau meningkatkan massa otot.